Senin, 15 November 2010

Upaya Pemurtadan Para Misionaris dan Bahayanya Keluar dari Islam


Klaten, 13/11/2010 - Mantan biarawati pernah menyampaikan kisah hidupnya waktu pindah agama (jadi mualaf) dari memeluk kristen menuju cahaya islam dalam sebuah seminar. Dia bercerita mengenai hidupnya yang selalu dalam kebohongan, baik kepada manusia maupun kepada Tuhan. Sebab, dalam kristen memang diperbolehkan berbohong untuk kepentingan dan tujuan gereja maupun pendetanya.
Setelah hampir setengah jam menyampaikan materi, dia mengungkapkan bahwa kebahagian terbesar bagi orang kristen untuk mendapat “pahala” dari Tuhan dan kemewahan dunia adalah pada saat terjadi bencana ataupun musibah, seperti tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dll. Kenapa bisa demikian? Sebab pada saat terjadi bencana, orang-orang yang terkena bencana sedang labil hati dan fikirannya untuk mencari Tuhan. Mungkin sering kita dengar dari mantan-mantan pendeta, aktivis gereja dan juga biarawati saat bencana terjadi, slogan aktivis dan orang-orang kristen adalah “BENCANA MEMBAWA BERKAH. KARENA DENGAN ADANYA BENCANA, BANYAK JIWA-JIWA BARU  YANG AKAN DIMURTADKAN”.
Maka dari itu, kita mesti selalu mewaspadai bantuan-bantuan yang diberikan orang-orang kristen diluar agamanya (diluar kristen). Bukannya kita menolak bantuan dari orang kristen, akan tetapi kita harus benar-benar mengetahui dan menjaga betul-betul kesepakatan-kesepakatan yang mungkin diberikan untuk jangka panjang maupun menengah. Karena, tidak mungkin orang-orang kristen (kafir) bersikapa baik kepada kita kalau mereka tidak ada maksud dibalik itu semua. Sebab Allah telah berfirman, yang artinya:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. (QS. Al Baqoroh 2 : 120)
Setelah gagalnya perang salib yang pertama, umat Kristen mulai menkaji dan
mebuat rencana untuk menghancurkan umat islam melalui :
1. Menghancurkan pemerintah Islam.
2. Menhancurkan dan menghapus Al-Quran
3. Menghancur ideologi Islam.
4. Menghancurkan kesatuan umat Islam
5. Merusak wanita muslimat.

Seorang misionaris, Catly, berkata "Kita harus menggunakan Al-Quran, yaitu senjata yang paling ampuh dalam Islam, untuk melawan Islam itu sendiri, sehingga kita dapat menghancurkannya sama sekali".
Ketua perkumpulan misionaris Kristenisasi, Samuel Zueimir, dalam konferensi sucinya pernah mengatakan "Tugas misionaris bukanlah memasukkan kaum Muslimin ke agama kristen, tetapi tugasnya adalah mengeluarkan Muslimin dari Islam, agar menjadi makhluk yang tidak ada hubungannya dengan Allah. Sehingga lahirlah generasi muslim yang tidak memperhatikan keagungan, suka rileks dan malas, dan semua kegiatannya di dunia ini hanya untuk memenuhi hawa nafsunya dalam segala usahanya".
Oleh karena itu, kita harus sangat hati-hati dan waspada terhadap rencana-rencana musuh Islam, dan juga perlu membangun usaha preventif terhadap saudara, kerabat, tetangga dan keluarga kita khususnya dan umat Islam umumnya agar tidak terjerumus kedalam usaha-usaha missionaris tersebut. Karena gerakan mareka sekarang telah mencapai daerah-daerah yang basis Islamnya kuat. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At Tahrim 66 : 6)
Disamping kita mengetahui, mengantisipasi dan mencegah upaya-upaya pemurtadan para missionaris, kita juga harus menyampaikan kepada umat islam khususnya dan masyarakat akan BAHAYANYA ORANG ISLAM YANG KELUAR DARI AGAMANYA. Misalnya kita beri pemahaman bahwa jika orang islam itu telah keluar dari agamanya, maka akan lenyaplah amal ibadahnya yang sudah ia kerjakan selama ini. Dan di akhirat nanti Allah akan langsung memasukkannya kedalam neraka jahannam tanpa dihisab terlebih dahulu. Hal ini lain dengan orang yang diakhir hanyatnya masih memeluk islam, sebab jika orang islam itu mati sedangkan dia masih membawa dosa (terkecuali dosa syirik), maka dia masih punya kesempatan untuk masuk surga dengan dihisab terlebih dahulu. Wallahu a’lam.

Kristenisasi di Tengah Bencana

Diposting pada Ahad, 14-11-2010 | 11:32:56 WIB
Klaten, 13/11/2010 – Mungkin memang betul apa yang selalu disampaikan para mualaf, bahwa orang-orang Kristen (kafir) bila ada suatu bencana atau musibah baik tanah longsor, banjir, tsunami merapi, dll, akan berkata “BENCANA MEMBAWA BERKAH” (mungkin kalau bahasanya orang islam “Alhamdulillah”). Sungguh hal ini boleh dibilang sangat tidak punya perasaan. Disaat para pengungsi sedang membutuhkan bantuan moril amupun materil serta pembinaan mental dan spiritual akibat tertimpa musibah, keadaan tersebut malah digunakan dan dimanfaatkan untuk menyesatkan umat Islam pada khususnya dalam rangka Kristenisasi.
Indikasi yang nyata dan terbaru adalah pada saat Gunung Merapi di Jogja meletus, kemudian disusul dengan eksodusnya para warga dari tempat asalnya menuju barak-barak pengungsian yang ada didaerah Sleman, Klaten, Boyolali, Muntilan Magelang, dll, dengan berbondong-bondong disertai “pasukan salibnya”, orang-orang Kristen melancarkan misi mereka untuk mengkristenkan orang-orang islam.
Setelah indikasi pemurtadan di GOR Klaten dan di Gereja Katholik Paroki Kec Kebonarum Klaten tercium para relawan muslim, pagi hari tadi menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada kami bahwa ada hal-hal serupa (upaya kristenisasi) di daerah Boyolali, tepatnya disebuah gereja yang berada dibelakang Pemkab Boyolali, yang menampung ± 500 orang pengungsi yang beragama Islam didalam gereja.
Selain itu, kita juga mendapat informasi baru, bahwa 3 km keatas (ke barat) dari pasar Jatinom Klaten juga ada warga pengungsi lereng merapi yang ditampung disebuah gereja, akan tetapi jumlah pengungsi disitu tidak sebanyak yang ada didaerah Kebonarum Klaten dan Boyolali.
Lebih lanjut, dan informasi ini sebetulnya juga sudah valid ialah adanya pengungsi letusan Merapi yang berada dirumah-rumah warga yang beragama Kristen di Muntilan Magelang. Menurut informasi yang dapat kami himpun, setiap rumah ditempati ± 15-20 orang. Sedangkan jumlah rumah orang Kristen yang ditempati pengungsi beragama muslim ± 50 rumah. Bisa dibayangkan seandainya mereka benar-benar masuk dalam target kristenisasi, maka kita sebagai umat islam akan kehilangan 1.000 orang saudara kita.
Sebetulnya hal seperti ini harusnya tidak terjadi jika pemerintah bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan jika merapi meletus. Toh, letusan merapi juga sudah bisa diprediksi bahwa paling tidak, 2 tahun sekali merapi akan meletus.Tapi, apa mau dikata lagi, memang aparatur negara kita di Indonesia ini tidaklah mencintai rakyatnya, bahkan mereka lebih cinta kepada orang-orang kafir dan sampai-sampai mereka menjual rakyatnya untuk dijadikan TKW serta MENJUAL PARA ULAMANYA, SEPERTI UST ABU BAKAR BA’ASYIR dan yang semisal dengan beliau kepada orang-orang yang memusuhi islam untuk mencari kesenangan dunia. Na’udzubillah min dzalik...
Sumber muslimdaily.net

1 komentar:

  1. اسمع يا اسرائيل. الرب الهنا رب واحد.
    ( تثنية 6 : 4 )
    لانه هكذا احب الله العالم حتى بذل ابنه الوحيد لكي لا يهلك كل من يؤمن به بل تكون له الحياة الابدية.
    ( يوحنا 3 : 16 )

    BalasHapus

Entri Populer

Muslim HeroesDAPATKAN APLIKASI STORY OF MUSLIMHEROES UNTUK HP NOKIA 5800 ANDA DISINI